Mohd Haramen

#RAMADHAN26 : Arti Kebersamaan  

DIERA kini banyak sekali perusahaan perusahaan bisnis yang meluncurkan produk baru hasil dari kolaborasi dengan perusahaan lain. Misalnya, kolaborasi Reebok dengan Armani  menghasilkan sepatu sneakers dengan desain mewah ala Itali.  Kemudian ada kolaborasi antara perusahaan Hyundai dengan Prada  menghasilkan seri mobil mewah yang hanya diproduksi 1200 unit saja yakni Genesis Prada. Lalu ada kolaborasi antara antara Mc Donald dan Coca Cola menciptakan pasar baru bisnis tersebut. Dimana Coca Cola bisa menjadi pemasok minuman disemua restorant Mc Donald.

BACA JUGA: #RAMADAN23: Muslim Kaya

Kolaborasi dalam bisnis, memang  menjadi kesempatan yang baik dalam mengembangkan ekosistem industri. Lebih lebih di tengah ketatnya persaingan bisnis saat ini. Kolaborasi  yang menciptakan pasar baru bisa menjadi obat ditengah kelesuan permintaan konsumen.

Dalam tataran agama sendiri, kebersamaan ini menciptakan keberkahan. Pahala salat hanya satu jika dilakukan sendiri, namun berlipat 27 bila dikerjakan secara berjamaah.

BACA JUGA: Ini 10 Ucapan Selamat Idul Fitri yang viral

"Salat berjamaah melampaui salat sendirian dengan (mendapatkan) 27 derajat," (HR. Bukhari). Itu pula yang menjadi salah satu dasar agar para pemeluk mengutamakan salat di masjid dari sendirian di rumah. Mereka yang pergi ke masjid sekaligus juga melakukan syiar yakni merekatkan silaturahmi.

BACA JUGA: #RAMADAN21: Pahitnya Kebodohan

Di dalam bisnis, kapitalis memang telah menciptakan dua pilihan sempurna yakni kompetisi atau kolaborasi. Jika mau berkompetisi, semua orang dan  perusahaan bebas melakukan produksi dan transaksi tanpa diskriminasi. Pemenang bisa mencetak laba, pecundang akan keluar arena. Ekonomi bergerak kencang, pertumbuhan terjadi, ketimpanganpun tercipta. Tapi jika pilihannya adalah kolaborasi, maka mengerjakan produksi dan transaksi bisa bersama-sama. Masing-masing bisa saling menghidupkan, bukan mematikan. Tiap hasil yang diperoleh dinikmati secara merata.

BACA JUGA: #RAMADAN8: MELUPAKAN JUMAWA

Bila individu ditakdirkan sebagai makhluk sosial,  idealnya entitas ekonomi pilihannya adalah kolaborasi. Akidah ekonomi  harus mendorong setiap individu bisa saling bertumpu dan bahu-membahu. Kebesaran hanya tercipta dari kebersamaan. Kebersamaan dalam produksi dan permodalan menghasilkan barang dan jasa dalam skala besar. Kebersamaan dalam konsumsi menghasilkan pasar baru. Seluruh rantai pergerakan ekonomi idealnya bisa dikolaborasi. Entitas ekonomi menengah dan kecil seperti BUMDesa saya kira juga sangat efektif jika membuat jaringan produksi, konsumsi dan distribusi yang terintegrasi.

BACA JUGA: 10 Malam Terakhir, Yuk I'tikaf ! Ini Niat dan Tata Cara nya

Kekuatan kolaborasi ini juga pernah digambarkan presiden Amerika, Jhon F Kennedy dalam pidatonya. Sang Presiden mengatakan “ If you want to walk fast, walk alone. But if you want to walk far, walk together."  (Jika kamu ingin berjalan cepat, berjalanlah sendiri, namun jika kamu ingin berjalan jauh, berjalanlah bersama). Perusahaan yang ingin hidup lama pilihannya tentu berkolaborasi atau berjamaah. Puasa mengajarkan kita sifat peduli demi menciptakan kebersamaan untuk menghadirkan keberkahan.

  

(Penulis adalah Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Batanghari)

Penulis: Mohd Haramen
Editor: Arya Abisatya